Yang Merah dan Yang Hijau: Prespektif Kiri Dalam Memahami Ekologi

oleh Chaterine Yih

Gerakan pro-lingkungan di Amerika Serikat, menurut perkiraan Murray Bookchin, “bisa jadi merupakan salah satu gerakan paling radikal dalam kurun waktu mulai dari tahun enam puluhan hingga sekarang.”

Perspektif ekologi radikal, yang meliputi antara lain ekologi mendalam (deep ecology), ekologi sosial, bioregionalisme, ekofeminisme, maupun pandangan-pandangan Marxis, semuanya mengandung beberapa kritik mendasar atas tatanan politik/ekonomi/sosial yang berkembang di dunia, yang karena itu membedakannya dari environmentalisme arus-utama (terkemuka). Namun, sekalipun tanpa para environmentalis arus-utama (terkemuka), apakah “gerakan” tersebut—yang lebih merupakan pencampuradukan organisasi-organisasi yang terbangun oleh beragam idelogi dan menerapkan strategi yang jauh saling berbeda—benar-benar memiliki kemauan atau kemampuan untuk mewujudkan perubahan struktural yang dibutuhkan guna menunda dan memulihkan kehancuran lingkungan? Continue reading “Yang Merah dan Yang Hijau: Prespektif Kiri Dalam Memahami Ekologi”

Imperialisme Ekologi

oleh Anto Sangaji

‘Kegiatan penanaman pohon di lingkar tambang merupakan bagian dari komitmen kami menjadi perusahaan yang terdepan dalam bidang perlindungan lingkungan, dan sekaligus kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan program Penanaman Satu Miliar Pohon sebagai tema Hari Lingkup se-Dunia tahun ini.’
T. Darren Hall, General Manager Operations PTNN (surmber: www.sumbawanews.com, 4/6/2010) Continue reading “Imperialisme Ekologi”

Ekologi Marx sebagai Hubungan Metabolik antara Manusia dan Alam

oleh Muhammad Ridha

Judul Buku      : Marx’s Ecology: Materialism and Nature
Penulis             : John Bellamy Foster
Penerbit           : Monthly Review Press
Tahun              : 2000
Tebal Buku      : 310

PENJELASAN mengenai hubungan manusia dengan alam dari pendekatan Marxisme, boleh dibilang sebagai wilayah teoritis yang kurang berkembang. Dalam tradisi Marxisme klasik, misalnya, kita hanya menemukan beberapa karya ternama seperti Dialectics of Nature dan Anti Duhring yang ditulis Friedrich Engels, yang berupaya menjelaskan fenomena alam dan hubungannya dengan manusia. Namun selain dua karya tersebut, sulit untuk menemukan penjelasan yang lebih elaboratif mengenai hubungan antara manusia dengan alam. Continue reading “Ekologi Marx sebagai Hubungan Metabolik antara Manusia dan Alam”

Memimpikan Desa Ekologis (Perspektif Ekologi Manusia dalam Ecotopia Kaum Eko-Anarkis)

oleh Laku Lintang

Desa sebagai artefak kolonialisme

Apa yang terjadi pada desa di Indonesia merupakan hasil dari terjadinya intervensi manusia dalam skala besar atas ruang fisik serta ruang sosio-kultural yang telah mengelola dan mengeksploitasinya[1]. Dinyatakan oleh Breman (dalam Lutfi, 2011) bahwa desa di Jawa merupakan arena perebutan sumber daya. Adalah kolonial Belanda yang mengenalkan konsep “desa” dengan aturan administratif, teritorial dan fungsi-nya dalam kerangka “modernisasi” yang diselenggarakan oleh administratur, militer dan pedagang demi untuk mendapatkan sumber daya. Maka menjadi sahih apabila dikatakan bahwa “desa” merupakan konstruksi kolonial. Continue reading “Memimpikan Desa Ekologis (Perspektif Ekologi Manusia dalam Ecotopia Kaum Eko-Anarkis)”